Tentunya Anda tahu bahwa seluruh dunia, termasuk Indonesia sedang dilanda krisis finansial yang berawal dari Amerika. Krisis Amerika yang diawali oleh masalah sub-prime mortgage kini sudah mulai merambat ke dunia maya, harga saham-saham teknologi yang notabene secara riil jauh dari kredit perumahan ikut tumbang. Dalam satu bulan terakhir harga saham Apple sudah turun 40%, Google dan Yahoo 20%. Microsoft Microsoft yang merupakan salah satu perusahaan teknologi terkaya dengan pendapatan yang stabil lebih beruntung, hanya mengalami penurunan sebesar 10%. (via TechCrunch)
Sub-prime mortgage atau kredit subprima merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan surat utang berperingkat B (B-Paper) atau kredit yang mendekati prima atau pinjaman kesempatan kedua yang diberikan oleh pemberi kredit kepada debitur yang tidak memenuhi persyaratan kredit. Dengan kata lain debitur tersebut memiliki "catatan kredit" yang kurang baik. Kredit subprima ini memiliki tingkat resiko yang sangat tinggi, karena tingginya tingkat bunga yang dikenakan.
Amerika merupakan pemrakarsa kredit subprima dan sangat berperan besar pengaruhnya dalam peningkatan kredit konsumen yang tidak memiliki akses ke pasar kredit. Sebagaian pihak menilai kredit jenis ini sebagai praktek lintah darat yang mencari sasaran debitur yang tidak memiliki daya untuk melunasi utang dalam jangka panjang. Kecaman terus meningkat sejak tahun 2006 sebagai rekasi atas meningkatnya krisis kredit dalam industri kredit subprima di Amerika dan akhirnya menyebabkan krisis finansial global hari ini.
Dampak kredit subprima ini sangat besar pengaruhnya di seluruh dunia, menghantam baik negara-negara maju maupun berkembang. Perusahaan-perusahaan teknologi yang notabene jauh dari kaitannya dengan kredit ini kini telah ikut menanggung bebannya, dan tampaknya krisis ini belum akan berakhir dalam waktu dekat. Jika Yahoo, Google, Microsoft saja lantas terkena dampak krisis ini, bagaimana dengan yang lain?
Indonesia juga tidak kebal dari efek ini, turun bahkan lebih banyak daripada indeks saham di banyak negara. Grafik di bawah ini menunjukkan nilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia yang telah kehilangan 33% dari nilainya sejak 8 Sepetember lalu, atau 46% sejak awal tahun 2008 seperti yang diperlihatkan di bawah ini.
0 comments:
Posting Komentar